Cerita Abu Rizal Bakrie Masa Kecil








Ir. H. Aburizal Bakrie, yang juga akrab dipanggil Bakrie, Ical, atau ARB (lahir di Jakarta, 15 November 1946; umur 69 tahun), adalah pengusaha Indonesia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Masa kecil dan masa mudanya sangat sayang untuk dilewatkan. Karena banyak cerita inspiratif yang bisa diteladani.
Ical adalah anak sulung dari keluarga pengusaha Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung.  Ical dilimpahi banyak perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ia tumbuh sebagai anak yang ingin selalu menjadi yang terbaik di antara orang-orang di sekelilingnya. Ia tak mau kalah, baginya kekalahan itu sangat menyakitkan.
Ical kecil yang kala itu sudah menginjak usia 5 tahun, disekolahkan di TK Perwari. TK itu dipilih oleh Roosniah, ibunda Ical, berdasarkan kesepakatan dengan Bakrie, papanya.
Ical kecil mengidap asma, ia sering cepat merasa kelelahan dan sering batuk-batuk. Ibunya tentu sangat khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya. Untungnya, setiap akhir pekan, mereka sekeluarga sering menghabiskan waktu di Puncak. Di sana, Ical bisa beristirahat dengan tenang dan menghirup udara yang segar yang sangat membantu untuk mengurangi resiko asmanya.
Saat itu adalah akhir kelulusan Sekolah Rakyat. Saat Icak sudah kelas 6. Namun, justru di penghujung itu, rankingnya justru bergeser ke angka dua. Juara satu didapatkan oleh sahabatnya, Lingga. Saat itu, perasaan Ical campur aduk; antara kecewa dan tidak percaya. Hal itu membuatnya murung seharian. Ical mengunci diri di kamar.
Kedua orang tuanya mengerti perasaan Ical. Bakrie dan Roosniah bersepakat untuk membawa Ical ke Puncak. Ke vila mereka untuk berlibur dan menghibur Ical. Dan, pada salah satu malam, di Puncak saat itu, Bakrie mengajak Ical keluar dari vila. Mereka berdua mengobrol, antara seorang ayah dan anak lelakinya. Ayahnya bicara tentang bintang, tentang keberuntungan dan harapan. Tentang perjuangan dan hasil. Dan semua itu akhirnya berujung pada pembicaraan tentang apa yang terjadi pada Ical, dengan peringkat kelasnya yang menurun. Ical begitu seksama mendengarkan kata demi kata yang keluar dari lisan ayahnya. Ia terharu, termotifasi dan bangkit kembali.
                                                                                                                    
Disarikan dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Aburizal_Bakrie

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar